Hadits Nabi

"Barang Siapa Menunjukan Kepada Kebenaran Maka Baginya Pahala Seperti Pahala Pelakunya, Tanpa Mengurangi Pahala Sedikitpun Darinya."

Jumat, 31 Mei 2013

PUASA SUNNAH YANG DI SYARI’ATKAN DALAM ISLAM




1.      ENAM HARI DI BULAN SYAWAL.
“Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu di lanjutkan dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka itu seperti puasa satu tahun.” (Muslim, dari Abu Ayyub Alanshori)

Imam Nawawi berkata,”...bahwa puasa tersebut seperti puasa setahun karena satu kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya; Ramadhan itu laksana sepuluh bulan dan enam hari itu laksana dua bulan.” (Syarh An Nawawi ‘ala Shahihil Muslim; VIII/304)

2.      SEMBILAN HARI DI BULAN DZULHIJJAH.
dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Tiada hari yang di cintai Allah ta’ala untuk beramal shalih selain hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dzulhijjah.”  Para sahabat bertanya,’wahai Rosulullah tidak pula dengan jihad fii sabilillah ?’ rasulullah menjawab, “Tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali dia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali lagi.” ( Bukhari dan Tirmidzi)

3.      PUASA ARAFAH BAGI YANG TIDAK BERHAJI.
“Puasa arafah, aku berharap di hapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun berikutnya.” (Muslim, dari Abu Qotadah)

4.      PUASA PADA BULAN MUHARRAM.
“Puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (Muslim,dari Abu Hurairah)

Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata, “Ini penjelasan tentang puasa yang paling utama bagi orang yang berpuasa satu bulan penuh dan lebih utama dari puasa yang paling utama bagi siapa yang berpuasa secara rutin.” (Syarh Al Umdah, kitab Ash Shiyam; II/548)

5.      PUASA ASSYURO’ DAN PUASA PADA HARI SEBELUM ATAU SESUDAHNYA.
Adapun yang di sunnahkan adalah pada hari ke-9 dan ke-10. Jika belum berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 hendaknya ia puasa pada hari ke-10 dan ke-11. Jika berpuasa pada hari ke-9, ke-10 dan ke-11 maka itu lebih sempurna dan lebih besar pahalanya.

“Hari ini adalah hari assyuro, tidak di wajibkan bagi kalian berpuasa, maka siapa yang ingin berpuasa ia boleh berpuasa dan siapa yang ingin berbuka, maka ia boleh berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Muawiyah bin Abu Safyan)

6.      PUASA BULAN SYA’BAN.
“Bahwa Nabi dalam setahun tidak pernah berpuasa sebulan penuh selain pada bulan sya’ban, lalu di lanjutkan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)

7.      PUASA SENIN DAN KAMIS.
“Nabi biasa memilih untuk berpuasa pada bulan senin dan kamis.” (Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)

“Itu adalah dua hari di mana amal-amal diperlihatkan kepada Rabb semesta alam. Akupun ingin ketika amalku diperlihatkan aku dalam keadaan puasa.” (Nasa’i, Abu Dawud, dan dishahihkan Albani)

8.      PUASA HARI TIAP BULAN, TERUTAMA AYYAMUL BIDH.
“Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan maka sungguh ia telah berpuasa satu tahun.” (Nasa’i, Tirmidzi dan di shahihkan Albani)

9.      PUASA DAUD (SEHARI PUASA SEHARI BER BUKA) SECARA KONTINU.
“...puasa yang paling Allah cintai adalah puasanya nabi Daud....Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash)

“berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itulah puasanya nabi Daud. Itulah puasa yang paling utama.” (Abu Dawud, Albani menshahihkannya)

Disarikan dari buku, Buku Pintar Puasa Sunnah, Dr. Sa’id Al-Qahthoni terbitan Aqwam.

Kunjungi Juga: KEUTAMAAN PUASA SUNNAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tentang Admin

Foto saya
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia