Hadits Nabi

"Barang Siapa Menunjukan Kepada Kebenaran Maka Baginya Pahala Seperti Pahala Pelakunya, Tanpa Mengurangi Pahala Sedikitpun Darinya."

Jumat, 31 Mei 2013

PUASA SUNNAH YANG DI SYARI’ATKAN DALAM ISLAM




1.      ENAM HARI DI BULAN SYAWAL.
“Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu di lanjutkan dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka itu seperti puasa satu tahun.” (Muslim, dari Abu Ayyub Alanshori)

Imam Nawawi berkata,”...bahwa puasa tersebut seperti puasa setahun karena satu kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya; Ramadhan itu laksana sepuluh bulan dan enam hari itu laksana dua bulan.” (Syarh An Nawawi ‘ala Shahihil Muslim; VIII/304)

2.      SEMBILAN HARI DI BULAN DZULHIJJAH.
dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Tiada hari yang di cintai Allah ta’ala untuk beramal shalih selain hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dzulhijjah.”  Para sahabat bertanya,’wahai Rosulullah tidak pula dengan jihad fii sabilillah ?’ rasulullah menjawab, “Tidak pula jihad fii sabilillah, kecuali dia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak kembali lagi.” ( Bukhari dan Tirmidzi)

3.      PUASA ARAFAH BAGI YANG TIDAK BERHAJI.
“Puasa arafah, aku berharap di hapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun berikutnya.” (Muslim, dari Abu Qotadah)

4.      PUASA PADA BULAN MUHARRAM.
“Puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (Muslim,dari Abu Hurairah)

Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata, “Ini penjelasan tentang puasa yang paling utama bagi orang yang berpuasa satu bulan penuh dan lebih utama dari puasa yang paling utama bagi siapa yang berpuasa secara rutin.” (Syarh Al Umdah, kitab Ash Shiyam; II/548)

5.      PUASA ASSYURO’ DAN PUASA PADA HARI SEBELUM ATAU SESUDAHNYA.
Adapun yang di sunnahkan adalah pada hari ke-9 dan ke-10. Jika belum berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 hendaknya ia puasa pada hari ke-10 dan ke-11. Jika berpuasa pada hari ke-9, ke-10 dan ke-11 maka itu lebih sempurna dan lebih besar pahalanya.

“Hari ini adalah hari assyuro, tidak di wajibkan bagi kalian berpuasa, maka siapa yang ingin berpuasa ia boleh berpuasa dan siapa yang ingin berbuka, maka ia boleh berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Muawiyah bin Abu Safyan)

6.      PUASA BULAN SYA’BAN.
“Bahwa Nabi dalam setahun tidak pernah berpuasa sebulan penuh selain pada bulan sya’ban, lalu di lanjutkan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)

7.      PUASA SENIN DAN KAMIS.
“Nabi biasa memilih untuk berpuasa pada bulan senin dan kamis.” (Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)

“Itu adalah dua hari di mana amal-amal diperlihatkan kepada Rabb semesta alam. Akupun ingin ketika amalku diperlihatkan aku dalam keadaan puasa.” (Nasa’i, Abu Dawud, dan dishahihkan Albani)

8.      PUASA HARI TIAP BULAN, TERUTAMA AYYAMUL BIDH.
“Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan maka sungguh ia telah berpuasa satu tahun.” (Nasa’i, Tirmidzi dan di shahihkan Albani)

9.      PUASA DAUD (SEHARI PUASA SEHARI BER BUKA) SECARA KONTINU.
“...puasa yang paling Allah cintai adalah puasanya nabi Daud....Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash)

“berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itulah puasanya nabi Daud. Itulah puasa yang paling utama.” (Abu Dawud, Albani menshahihkannya)

Disarikan dari buku, Buku Pintar Puasa Sunnah, Dr. Sa’id Al-Qahthoni terbitan Aqwam.

Kunjungi Juga: KEUTAMAAN PUASA SUNNAH

Rabu, 29 Mei 2013

Balaghoh (1) DEFINISI BALAGHOH



DEFINISI BALAGHAH

والبلاغةُ في اللغةِ: الوصولُ والانتهاءُ. يُقالُ: بلغَ فلانٌ مُرادَه، إذا وَصَل إليه، وبلَغَ الرَّكْبُ المدينةَ، إذا انْتَهى إليها. وتَقَعُ في الاصطلاحِ وصْفًا للكلامِ والمتكلِّمِ
Balaghah menurut bahasa: wushul (sampai) yakni intiha' (akhir penghabisan).
contoh: BALAGHA FULAANUN MUROODUHU (si fulan sudah sampai pada tujuannya) bilamana sifulan sudah mencapainya.
contoh lagi: BALAGHA AR-ROKBU AL-MADIINATA (pengendara2 itu sudah sampai di kota) bila sampai di akhir batas perjalanannya di kota.
Balaghah menurut isitlah : sifat bagi kalam (kalimat baligh) dan mutakallim (pembicara baligh)

BALAGHAH KALAM
فبلاغةُ الكلامِ: مطابقتُه لِمُقْتَضى الحالِ، معَ فصاحتِه
Balaghah Kalam : Kesesuaian kalam dengan muqtadhal-haal (tuntutan keadaan) bersamaan dengan fasih kalamnya.

والحالُ، ويُسمَّى بالمقامِ، هوَ الأمرُ الحاملُ للمتكلِّمِ على أنْ يُورِدَ عبارتَه على صورةٍ مخصوصةٍ
Haal (keadaan) dinamakan juga maqom (kedudukan/motif) yaitu perkara yang mendorong mutakallim untuk mendatangkan ungkapan dalam bentuk khusus

والْمُقتَضَى، ويُسَمَّى الاعتبارَ المناسبَ، هوَ الصورةُ المخصوصةُ التي تُورَدُ عليها العبارةُ.
Muqtadhaa (tuntutan) dinamakan juga pertimbangan yang sesuai, yaitu ungkapan dalam bentuk khusus itu sendiri yang mana didatangkannya sebagai ibarot.

مَثَلًا: المدحُ حالٌ يَدْعو لإيرادِ العبارةِ على صورةِ الإطنابِ، وذكاءُ المخاطَبِ حالٌ يَدعو لإيرادِها على صورةِ الإيجازِ، فكلٌّ من المدْحِ والذكاءِ حالٌ، وكلٌّ من الإطنابِ والإيجازِ مُقْتَضًى، وإيرادُ الكلامِ على صورةِ الإطنابِ، والإيجازِ مطابَقةٌ للمُقْتَضَى
Salah satu contoh:
1. Pujian adalah Haal (keadaan), ia menuntut untuk didatangkan ibarot dalam bentuk ithnab (redaksi terperinci).
2. Kecerdasan lawan bicara adalah Haal, ia menuntut didatangkannya ibarot dalam bentuk ijaz (redaksi ringkas padat), maka tiap-tiap dari pujian atau kecerdasan lawan bicara tsb dinamakan Haal. Dan tiap-tiap bentuk ithnab dan ijaz dinamakan muqtadhaa, mendatangkan kalam dalam bentuk ithnab atau ijaz dinamakan kesesuaian kalam dengan muqtadhaa (dalam hal ini muqtadhal hal/sesuai dengan tuntutan keadaan)

BALAGHAH MUTAKALLIM
وبلاغةُ المتكلِّمِ: مَلَكَةٌ يُقتَدَرُ بها على التعبيرِ عن المقصودِ بكلامٍ بليغٍ، في أيٍّ غَرَضٍ كانَ
 Balaghoh Mutakallim: adalah bakat/kecakapan sebagai kemampuannya mengibaratkan/mengungkapkan gagasan dengan kalam/kalimat yang baligh, di dalam sasaran yang bagaimanapun adanya.

ويُعرَفُ التنافرُ بالذَّوْقِ، ومخالَفَةُ القِياسِ بالصرْفِ، وضَعْفُ التأليفِ والتعقيدُ اللفظيُّ بالنحْوِ، والغرابةُ بكثرةِ الاطِّلاعِ على كلامِ العربِ، والتعقيدُ المعنويُّ بالبيانِ، والأحوالُ ومقتضياتُها بالمعانِي.
Tanafur huruf (kata yg sulit diucapkan di lidah) dapat diketahui dengan Dzauq (tabi’at rasa pengecapan), mukhalafah qias (kata yg menyalahi shorof) dapat diketahui dengan ilmu shorof, dho’fut ta’lif (kalimat yg menyalahi nahwu) dan ta’qid lafzhi (kerancuan susunan) dapat diketahui dengan ilmu nahwu, gharabah (kata asing) dapat diketahui dengan memperbanyak menyimak kalimat arab, ta’qid ma’nawi (kerancuan makna) dapat diketahui dengan ilmu bayan, sedangkan hal-ihwal pada kalam dan tuntutannya dapat diketahui dengan ilmu ma’aniy.

فوَجَبَ على طالبِ البلاغةِ معرفةُ اللغةِ، والصرْفِ، والنحوِ، والمعاني، والبيانِ، معَ كونِه سليمَ الذوقِ، كثيرَ الاطِّلاعِ على كلامِ العرَبِ.
Maka harus bagi pelajar ilmu balagah, mengetahui ilmu bahasa arab, ilmu shorof, ilmu nahwu, ilmu ma’aniy, ilmu bayan, berikut keberadaanya yang sehat pengecapan dan banyak menyimak kalam Arabic.

Kunjungi Yang Lain : Balaghoh (2), KALAM KHABAR

Selasa, 28 Mei 2013

Tata cara dan do'a shalat tahajud



Tata cara dan do'a shalat tahajud
Shalat Tahajud adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu malam, dimulai selepas isya sampai menjelang subuh.
Jumlah rakaat pada shalat ini tidak terbatas, mulai dari 2 rakaat, 4, dan seterusnya.
A. Pembagian Keutamaan Waktu Shalat Tahajud
  • Sepertiga malam, kira-kira mulai dari jam 19.00 sampai jam 22.00
  • Sepertiga kedua, kira-kira mulai dari jam 22.00 sampai dengan jam 01.00
  • Sepertiga ketiga, kira-kira dari jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
B. Niat shalat tahajud:

Ushallii sunnatat-tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah"

C. Doa yang dibaca setelah shalat tahajud:

Rabbanaa aatina fid-dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa adzaaban-naar.

Artinya: "Ya Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa api neraka."

Dalam hadits Bukhari dinyatakan, bahwa rasulullah jika bangun dari tidurnya di tengah malam lalu bertahajud membaca doa:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: "Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah
kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau".
D. Setelah itu, perbanyaklah membaca istigfar sebagai berikut:

Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih

Artinya: "Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya"

Kunjungi : KEUTAMAAN DAN ADAB DALAM MENUNTUT ILMU

E. Keutamaan Shalat Tahajud

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

"Hai sekalian manusia, sebarluaskanlah salam dan berikanlah makanan serta sholat malamlah diwaktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Surga dengan selamat." (HR Tirmidzi)

Bersabda Nabi Muhammad saw:

"Seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu ialah shalat sunnat di waktu malam." (HR Muslim)

Selain itu, Allah sendiri juga berfirman:

Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji. (QS Al-Isra: 79)

Dari Jabir r.a., ia barkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda: Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya); dan itu setiap malam." (HR Muslim dan Ahmad)

"Lazimkan dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa." (HR Ahmad)

F. Kiat Mudah Shalat Malam/Qiyamullail

Agar kita diberi kemudahan bangun malam untuk melakukan shalat malam, cobalah tips-tips berikut ini:
  1. Aturlah aktivitas di siang hari agar malamnya Anda tidak kelelahan. Sehingga tidak membuat Anda tidur terlalu lelap.
  2. Makan malam jangan kekenyangan, berdoa untuk bisa bangun malam, dan jangan lupa pasang alarm sebelum tidur.
  3. Hindari maksiat, sebab menurut pengalaman Sufyan Ats-Tsauri, "Aku sulit sekali melakukan qiyamullail selama 5 bulan disebabkan satu dosa yang aku lakukan."
  4. Ketahuilah fadhilah (keutamaan) dan keistimewaan qiyamulail. Dengan begitu kita termotivasi untuk melaksanakannya.
  5. Tumbuhkan perasaan sangat ingin bermunajat dengan Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  6. Baik juga jika janjian dengan beberapa teman untuk saling membangunkan dengan miscall melalui telepon atau handphone.
  7. Buat kesepakatan dengan istri dan anak-anak bahwa keluarga punya program tahajud bersama sekali atau dua malam dalam sepekan.
  8. Berdoalah kepada Allah swt. untuk dipermudah dalam beribadah kepadaNya.

Senin, 27 Mei 2013

KEUTAMAAN PUASA SUNNAH


KEUTAMAAN PUASA SUNNAH :


1-      Penyempurna puasa wajib di hari akhir.
“Amalan pertama yang di hisab dari seorang hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya maka akan di catat baginya sempurna. Namun, jika ia belum menyempurnakannya, Allah berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatlah apakah kalian dapati amalan sunnah pada hambaku, yang dengannya kalian sempurnakan amalan wajibnya ?’. demikian pula zakat. Kemudian semua amalan di hisab menurut cara yang demikian.” (Abu dawud dan Ahmad, di shahihkan Albani)

2-      Sebagai perisai yang melindungi dari neraka.
“Puasa itu perisai dari neraka sebagaimana perisai salah seorang dari kalian dalam perang.” (Ahmad ‘shahih’, dari ‘Ushman bin ‘Abdul ‘Ash)

3-      Sebagai benteng dari api neraka.
“puasa adalah  perisai dan benteng kuat yang melindungi dari neraka.” (Ahmad, Albani berkata ‘hasan lii ghoirihi’, dari Abu Hurairah)

4-      Sebagai perisai dari syahwat.
Dalam hadits perintah untuk menikah Rosulullah bersabda kepada mereka yang belum mampu, “hendaklah ia berpuasa, karena puasa sebagai perisai dari syahwat.” (Muttafaqun ‘alaih, dari ‘Abdullah bin Mas’ud)

5-      Puasa 1 hari di jalan Allah menjauhkan wajah pelakunya dari api neraka selama 70 tahun.
“Siapa yang berpuasa sehari dijalan Allah maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka selama 70 musim.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Sa’id Al Khudri)

6-      Salah satu wasiat nabi, tiada yang semisal dengannya.
Abu Umamah berkata, “wahai Rosulullah, perintahkan aku melakukan hal yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku” Rosulullah bersabda: “hendaknya kamu berpuasa karena tidak ada yang menyamainya.” (An Nasa’i, Ibnu Hibban dan Muslim)

7-      Akan menyeru pelakunya untuk memasuki surga Ar Rayyan.
Dalam hadits yang panjang setelah Rosulullah menyebutkan infaq, shalat dan jihad beliau berkata, “Orang yang termasuk ahli puasa akan di panggil  dari pintu Ar Rayyan.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah)

8-      Termasuk amalan pertama yang memasukan kedalam surga.
Rasulullah bersabda; “siapa diantara kalian yang puasa hari ini ?” Abu Bakar menjawab; ‘saya’, “siapa diantara kalian mengiringi jenazah ?” Abu Bakar menjawab; ‘saya’, “siapa yang hari ini menjenguk orang sakit ?’ Abu Bakar menjawab, ‘saya’.
Rasulullah bersabda, “jika amal-amal tersebut terkumpul pada diri seorang tentu ia masuk surga.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah)

9-      Penghapus dosa.
“Fitnah yang di alami seorang laki-laki ditengah keluarga, harta, anak-anaknya, dan tetangganya akan terhapus dengan shalat,puasa, sedekah dan amar ma’ruf nahi munkar.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Hudzaifah)

10-   Dapat menghapus dengki, dendam, dan was-was.
“Puasa pada bulan sabar (Ramadhan) dan tiga hari pada setiap bulanakan mengenyahkan panasnya dada.” (Al Bazzar, Albani berkata ‘hasan shahih’, dari Ibnu Abbas dan seorang arab badui)

11-   Allah menyiapkan kamar-kamar yang tinggi di surga bagi pelakunya.
“Sungguh di surga itu ada kamar-kamar yang bagian luarnya terlihat dari dalam, dan bagian dalamnya tampak dari luar.” Ada yang bertanya, ‘untuk siapa itu wahai Rosulullah ?’ beliau menjawab: “bagi orang yang memberikan makanan, memperlembut pembicaraan, menyambung puasa ramadhan dengan puasa enam hari di bulan syawal, dan shalat di malam hari saat manusia sedang istirahat.” (Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Hibban, di shahihkan Albani, dari Abu Malik Al Asy’ari)

12-   Termasuk ghonimah (rampasan perang) yang berharga.
“Harta rampasan perang yang menyejukan adalah puasa di musim dingin.” (Tirmidzi, di shahihkan Albani, dari Amir bin Mas’ud)

13-   Akan memberi syafaat pada pelakunya di hari akhir.
“puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘wahai rabbku, aku telah menahannya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka syafaatkanlah aku padanya.’ Al Qur’an juga berkata, ‘aku menahannya dari tidur pada malam hari, maka syafaatkanlah aku padanya.’ (Ahmad, Hakim dan Albani berkomentar dalam shahih rogdib wa tarhib: I/579, ‘hasan shohih’, dari ‘Abdullah bin ‘Amru)

14-   Siapa yang meninggal dalam keadaan puasa karena mengharap ridho Allah ia akan di masukan ke dalam surga.
“...siapa yang berpuasa sehari karena mencari Allah dan meninggal dalam keadaan tersebut, ia akan masuk surga...” (Ahmad, di shahihkan Albani dalam shahih targhib wa tarhib I/579, dari Hudzaifah)

15-   Allah memberi 2 kegembiraan bagi yang berpuasa.
“...dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan yang ia rasakan: ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Robbnya  .” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abu Hurairah)

16-   Memiliki do’a yang mustajab hingga berbuka dan ketika berbuka.
“....ada tiga golongan orang yang tidak tertolak do’anya, (diantaranya) orang yang berpuasa hingga berbuka...” (Ibnu Majah, Tirmidzi, Ahmad dan di shahihkan Albani, dari Abu Hurairah)

Jumat, 24 Mei 2013

KEUTAMAAN MENGHAFAL AL QUR'AN


Apakah keutamaan hafal Al-Quran? Mungkin inilah pertanyaan segelintir orang yang heran dengan mereka yang menghabiskan waktunya untuk menghafal AlQuran Disini saya akan mengupas apa saja keutamaan menghafal Al-Quran dan mengapa saya lebih baik menunda kuliah karena masih banyak tunggakan hafalan yang belum dihafal dan dipelajari. Berikut keutamaan menghafal Al-Quran:
  1. Ridho Allah
  2. Akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya
  3. Benteng dan perisai hidup
  4. Pedoman dalam menjalankan kehidupan
  5. Nikmat mampu menghafal AlQuran sama dengan nikmat kenabian
  6. Kebaikan dan berkah bagi penghafalnya
  7. Rasulullah sering mengutamakan yang hafalannya lebih banyak (Mendapat tasyrif nabawi)
  8. Para ahli Quran adalah keluarga Allah yang berjalan di atas bumi
  9. Dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang cahayanya seperti cahaya matahari
  10. Kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tak dapat ditukarkan dengan dunia dan seisinya
  11. Kedudukannya di akhir ayat yang dia baca
  12. Tiap satu huruf adalah satu hasanah hingga 10 hasanah
  13. Allah membolehkan rasa iri terhadap ahlul Quran
  14. Menjadi sebaik-baik manusia
  15. Kenikmatan yang tiada bandingannya
  16. Ditempatkan di syurga yang tertinggi
  17. Akan menjadi orang yang arif di syurga kelak
  18. Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
  19. Menghormati penghafal Quran berarti mengagungkan Allah
  20. Hati penghafal Quran tidak akan disiksa
  21. Lebih berhak menjadi imam sholat
  22. Dapat memberikan syafaat pada keluarganya
  23. Bekalan yang paling baik
  24. Menjadikan baginya kedudukan di hati manusia dan kemuliaan
  25. Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara
  26. Ciri orang yang diberi ilmu
  27. Membantu daya ingat
  28. Penghafal Quran tidak pernah terkena penyakit pikun
  29. Mencerdaskan dan meningkatkan IQ
  30. Menambah keimanan
  31. Mengetahui ilmu agama dan ilmu dunia
  32. Menjadi hujjah dalam ghazwul fikri saat ini
  33. Menjadi kemudahan dalam setiap urusan
  34. Menjadi motivator tersendiri
  35. Pikiran yang jernih
  36. Ketenangan dan stabilitas psikologis
  37. Lebih diterima bicara di depan publik
  38. Menerima kepercayaan orang lain
  39. Penghafal Quran akan selalu mendapat keuntungan dagangan dan tidak pernah rugi
  40. Menyehatkan jasmani (seperti yang diteliti oleh Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh,
Kumpulan Dalil tentang Keutamaan Menghafal AlQuran

“Penghafal Quran akan datang pada hari kiamat dan AlQuran berkata: “Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia. Kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan). AlQuran kembali meminta: Wahai Tuhanku, ridhailaih dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga). Dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR Tirmidzi)

“Orang-orang yang tidak punya hafalan Al-Quran sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mu runtuh.”  (HR Tirmidzi)

“Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)

"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat" (HR. Bukhari)

"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)
"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun alaih)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an." (HR. Al-Hakim)

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran (QS. al-Qamar:17)

http://maryam-qonita.blogspot.com

Tentang Admin

Foto saya
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia