1.
ENAM HARI DI BULAN SYAWAL.
“Siapa yang berpuasa Ramadhan lalu di lanjutkan dengan puasa enam hari di
bulan syawal, maka itu seperti puasa satu tahun.” (Muslim, dari Abu Ayyub
Alanshori)
Imam Nawawi berkata,”...bahwa puasa tersebut seperti puasa setahun karena
satu kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya; Ramadhan itu laksana
sepuluh bulan dan enam hari itu laksana dua bulan.” (Syarh An Nawawi ‘ala
Shahihil Muslim; VIII/304)
2.
SEMBILAN HARI DI BULAN DZULHIJJAH.
dari Ibnu Abbas, Nabi bersabda, “Tiada hari yang di cintai Allah ta’ala
untuk beramal shalih selain hari-hari ini, yaitu sepuluh hari dzulhijjah.” Para sahabat bertanya,’wahai Rosulullah tidak
pula dengan jihad fii sabilillah ?’ rasulullah menjawab, “Tidak pula jihad fii
sabilillah, kecuali dia keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia tidak
kembali lagi.” ( Bukhari dan Tirmidzi)
3.
PUASA ARAFAH BAGI YANG TIDAK BERHAJI.
“Puasa arafah, aku berharap di hapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan
dosa-dosa pada tahun berikutnya.” (Muslim, dari Abu Qotadah)
4.
PUASA PADA BULAN MUHARRAM.
“Puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa
pada bulan Muharram dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah
shalat malam.” (Muslim,dari Abu Hurairah)
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata, “Ini penjelasan tentang puasa yang
paling utama bagi orang yang berpuasa satu bulan penuh dan lebih utama dari
puasa yang paling utama bagi siapa yang berpuasa secara rutin.” (Syarh Al
Umdah, kitab Ash Shiyam; II/548)
5.
PUASA ASSYURO’ DAN PUASA PADA HARI
SEBELUM ATAU SESUDAHNYA.
Adapun yang di sunnahkan adalah pada hari ke-9 dan ke-10. Jika belum
berpuasa pada hari ke-9 dan ke-10 hendaknya ia puasa pada hari ke-10 dan ke-11.
Jika berpuasa pada hari ke-9, ke-10 dan ke-11 maka itu lebih sempurna dan lebih
besar pahalanya.
“Hari ini adalah hari assyuro, tidak di wajibkan bagi kalian berpuasa,
maka siapa yang ingin berpuasa ia boleh berpuasa dan siapa yang ingin berbuka,
maka ia boleh berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Muawiyah bin Abu Safyan)
6.
PUASA BULAN SYA’BAN.
“Bahwa Nabi dalam setahun tidak pernah berpuasa sebulan penuh selain pada
bulan sya’ban, lalu di lanjutkan dengan berpuasa pada bulan Ramadhan.”
(Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)
7.
PUASA SENIN DAN KAMIS.
“Nabi biasa memilih untuk berpuasa pada bulan senin dan kamis.”
(Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan di shahihkan Albani)
“Itu adalah dua hari di mana amal-amal diperlihatkan kepada Rabb semesta
alam. Akupun ingin ketika amalku diperlihatkan aku dalam keadaan puasa.”
(Nasa’i, Abu Dawud, dan dishahihkan Albani)
8.
PUASA HARI TIAP BULAN, TERUTAMA
AYYAMUL BIDH.
“Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan maka sungguh ia telah
berpuasa satu tahun.” (Nasa’i, Tirmidzi dan di shahihkan Albani)
9.
PUASA DAUD (SEHARI PUASA SEHARI BER
BUKA) SECARA KONTINU.
“...puasa yang paling Allah cintai adalah puasanya nabi Daud....Dia
berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Abdullah bin
‘Amru bin Ash)
“berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itulah puasanya nabi Daud.
Itulah puasa yang paling utama.” (Abu Dawud, Albani menshahihkannya)
Disarikan dari buku, Buku Pintar Puasa Sunnah, Dr. Sa’id Al-Qahthoni
terbitan Aqwam.
Kunjungi Juga: KEUTAMAAN PUASA SUNNAH
Kunjungi Juga: KEUTAMAAN PUASA SUNNAH